Suatu ketika aku berjalan sendiri menuju kostan teman dari kampus. Saat itu sekitar pukul 18.00 setelah aku sholat magrib di masjid kampus. Aku mulai menyusuri jalan yang terang. Namun, tiba pada jalan yang gelap aku mulai takut. Lalu aku mendongakkan kepala ku ke atas. Menatap langit. Dan satu kata yang aku ucapkan. Subhanallah….
Indah. Sungguh lukisan alam yang begitu indah. Bintang bertaburan. Ku hentikan langkah kaki dan terus menatap langit. Tiba-tiba aku merinding. bukan karena aku takut. Tapi karena apa yang aku lihat saat itu. Bintang yang begitu indah. Ku pejamkan mata sejenak. Hanya damai yang kurasakan.Pelan-pelan ku langkahkan kaki melanjutkan perjalanan sambil terus menatap langit. Aku berputar untuk menikmati keindahan semua itu. Kata itu terucap kembali. Subhanallah……
Begitu indah bulan yang aku lihat saat itu. Tak pernah aku melihat yang seperti itu. Sepanjang perjalanan, aku nikmati semua lukisan alam yang tergambar begitu indah. Hati ku berkata.
“Terima kasih Ya Allah. Engkau telah memberiku mata, kaki, dan semua yang telah engkau berikan kepada ku. Terima kasih telah memberiku kesempatan untuk melihat lukisan mu yang paling indah ini.”
Ku kirimkan pesan singkat kepada seseorang tentang apa yang aku lihat. Dia pun melihat apa yang aku lihat. Dia pun berkata, “Itu gerhana bulan”. Awalnya aku tidak percaya. Namun di saat aku akan kembali berangkat dari kost teman ku, aku benar-benar melihatnya.
Di saat aku kembali menyusuri jalanan tadi, ku lihat kunang-kunang beterbangan. Indah. Begitu serani dengan pancaran sinar bintang dan bulan yang hampir sepenuhnya kembali menjadi bulan purnama. Jalan ku menuju kampus menjadi terang. Sungguh indah dan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Aku sangat bersyukur malam itu.
Indah. Sungguh lukisan alam yang begitu indah. Bintang bertaburan. Ku hentikan langkah kaki dan terus menatap langit. Tiba-tiba aku merinding. bukan karena aku takut. Tapi karena apa yang aku lihat saat itu. Bintang yang begitu indah. Ku pejamkan mata sejenak. Hanya damai yang kurasakan.Pelan-pelan ku langkahkan kaki melanjutkan perjalanan sambil terus menatap langit. Aku berputar untuk menikmati keindahan semua itu. Kata itu terucap kembali. Subhanallah……
Begitu indah bulan yang aku lihat saat itu. Tak pernah aku melihat yang seperti itu. Sepanjang perjalanan, aku nikmati semua lukisan alam yang tergambar begitu indah. Hati ku berkata.
“Terima kasih Ya Allah. Engkau telah memberiku mata, kaki, dan semua yang telah engkau berikan kepada ku. Terima kasih telah memberiku kesempatan untuk melihat lukisan mu yang paling indah ini.”
Ku kirimkan pesan singkat kepada seseorang tentang apa yang aku lihat. Dia pun melihat apa yang aku lihat. Dia pun berkata, “Itu gerhana bulan”. Awalnya aku tidak percaya. Namun di saat aku akan kembali berangkat dari kost teman ku, aku benar-benar melihatnya.
Di saat aku kembali menyusuri jalanan tadi, ku lihat kunang-kunang beterbangan. Indah. Begitu serani dengan pancaran sinar bintang dan bulan yang hampir sepenuhnya kembali menjadi bulan purnama. Jalan ku menuju kampus menjadi terang. Sungguh indah dan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Aku sangat bersyukur malam itu.
berkunjung siang-siang meski judulnya malam....
BalasHapus@nahdhi
BalasHapusgak pa2. makasi ya udah berkunjung. jangan sungkan2 untuk kembali berkunjung ke blog ku...
Hehehe... saya sungkan berkunjung kesini, soalnya saya tiap kali berkunjung saya harus berulang-ulang untuk membaca tulisan yang sama, padahal saya ndak bisa bilang tulisannya susah dicerna. (lha tiap berkunjung tulisannya juga masih sama)
BalasHapus@nahdhi
BalasHapuslo suka main2 to... iya nih. bis bingung mau aku isi apaan.
gak ada sesuatu yang benar2 lagi pengen aku bahas.. aku cari2 dulu deh.. biar bagus sekalian. tapi makasih lo udah berkunjung2 kemari.....
hehehehehe.... maaf ya....